Kanti Rahayu
Abstract
Pembangunan pertanian dalam arti luas meliputi pembangunan di sektor tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peran sektor pertanian dalam perekonomian nasional dapat di ukur dari sumbangan hasil produksi, sumbangan faktor produksi, dan sumbangan devisa.Negara Indonesia merupakan salah satu yang memiliki luasan lahan perkebunan yang cukup besar. Hal ini dapat ditujukkan dengan adanya perkebunan berbagai komoditas yang sudah memasuki pangsa pasar internasional, komoditas-komoditas tersebut diantaranya adalah: kelapa sawit, karet, cengkeh, dan lain sebagainya. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak nabati, sehingga minyak kelapa sawit sangat dibutuhkan oleh semua kalangan. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan kelapa sawit yang berkualitas bagus diantaranya dengan hasil petik yang diperoleh harus benar-benar baik dilihat dari kematangan buah.
Buah kelapa sawit yang masak adalah yang berwarna kemera-merahan dan adanya buah yang jatuh dibawah pohon membuktikan bahwa adanya buah kelapa sawit yang siap petik. Pentingnya pemetikan ini tentunya agar buah tidak busuk dipohon. Dengan adanya pemetikan-pemetikan yang baik maka tidak akan terjadi kesalahan dalam memetik buah kelapa sawit. Pemetikan yang baik akan berpengaruh juga terhadap hasil produksi, karena jika pemetikannya baik tentu akan berpengaruh juga terhadap harga jual kelapa sawit. Proses pemetikan ini harus benar-benar diperhatikan oleh tenaga kerja pemetik kelapa sawit. Mengingat pekerjaan mengambil buah kelapa sawit adalah termasuk pekerjaan berat maka perusahaan lebih mengutamakan pekerja laki-laki. Pekerja biasanya tidak dilihat dari jenjang pendidikannya, namun hanya dilihat dari umur, pengalaman bekerja, kondisi fisik, tanggungan keluarga, jumlah keluarga, dan lama pemetikan. Pekerjaan memanen kelapa sawit adalah termasuk pekerjaan kasar karena pada intinya tidak memerlukan pikiran tetapi lebih mengutamakan fisik. Pekerja pemanen kelapa sawit ini bekerja setiap harinya dengan perputaran tempat yang berbeda-beda, hal ini terjadi karena luasnya lahan perkebunan tersebut. Sehingga setiap harinya mereka bisa menghasilkan hingga beberapa kg buah kelapa sawit.
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit yang bekerja di PT. Perkebunan Binanga Mandala?. 2) Bagaimana pengaruh faktor umur, pengalaman kerja, kondisi fisik yang menyangkut berat badan dan tinggi badan, lamanya pemetikan, tanggungan, jumlah pemetikan, hari kerja, dan jumlah keluarga tehadap pendapatan pekerja per hari?
Tujuan Penelitian itu sendiri adalah: 1)Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit di PT.Perkebunan Binanga Mandala. 2)Untuk mengetahui pengaruh faktor umur, pengalaman kerja, kondisi fisik, lamanya pemetikan, tanggungan keluarga, jumlah pemetikan, hari kerja, dan jumlah keluarga terhadap pendapatan atau gaji total pekerja per hari.
Sementara metode penentuan sampelnya dilakukan secara Simpel Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana ketentuannya jika jumlah dari populasi adalah kurang dari 100 maka sampel yang diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi. Anggota populasi pemenen kelapa sawit pada PT. Perkebunan Binanga Mandala berjumlah 75 orang, untuk itu peneliti hanya mengambil 50 % dari jumlah populasi yang ada yaitu sebesar 35 orang. tetapi jika jumlah populasi antara 100-1000, maka akan diambil ssebanyak 10-15% dari jumlah populasi yang ada.
Metode yang pertama digunakan penulis adalah analisa deskriptif yaitu ilmu pengetahuan statistik yang mempelajari tata cara penyusunan dan pengkajian data yang dikumpulkan dalam satu penelitian.
Analisa statistik yang digunakan untuk menguji hipotesa dari data yang terkumpul dengan maksud untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan. Analisa statistik regresi linier berganda yang mengggunakan model: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e mengetahui apakah variabel independent, yaitu umur, pengalaman kerja, tanggungan keluarga, kondisi fisik, dan lama pemetikan secara serentak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) menggunakan pengujian uji F dengan rumusan sebagai berikut:
Sedangkan untuk menguji pengaruh nyata variabel-variabel bebas secara persial digunakan uji t menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja meliputi faktor umur, pengalaman kerja, tanggungan keluarga, kondisi fisik, dan lama pemetikan diperoleh variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yaitu faktor kondisi fisik dan faktor lama pemetikan. Faktor produktivias tenaga kerja diperoleh nilai koofisien determinasi (R2) sebesar 33.8 %, sedangkan sisanya sebesar 66.2 % dijelaskan dalam variabel lain yaitu variabel lain yang tidak termasuk dalam perhitungan ini. Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan tenaga kerja yang meliputi jumlah petik, hari kerja, dan jumlah keluarga ada tiga faktor tersebut kesemuanya adalah memiliki pengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja. Dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 97.8 % sisanya 2,2 % yang dijelaskan pada variabel lain yang tidak termasuk dalam perhitungan ini.
Jam Keren Klik disini (##)
Buah kelapa sawit yang masak adalah yang berwarna kemera-merahan dan adanya buah yang jatuh dibawah pohon membuktikan bahwa adanya buah kelapa sawit yang siap petik. Pentingnya pemetikan ini tentunya agar buah tidak busuk dipohon. Dengan adanya pemetikan-pemetikan yang baik maka tidak akan terjadi kesalahan dalam memetik buah kelapa sawit. Pemetikan yang baik akan berpengaruh juga terhadap hasil produksi, karena jika pemetikannya baik tentu akan berpengaruh juga terhadap harga jual kelapa sawit. Proses pemetikan ini harus benar-benar diperhatikan oleh tenaga kerja pemetik kelapa sawit. Mengingat pekerjaan mengambil buah kelapa sawit adalah termasuk pekerjaan berat maka perusahaan lebih mengutamakan pekerja laki-laki. Pekerja biasanya tidak dilihat dari jenjang pendidikannya, namun hanya dilihat dari umur, pengalaman bekerja, kondisi fisik, tanggungan keluarga, jumlah keluarga, dan lama pemetikan. Pekerjaan memanen kelapa sawit adalah termasuk pekerjaan kasar karena pada intinya tidak memerlukan pikiran tetapi lebih mengutamakan fisik. Pekerja pemanen kelapa sawit ini bekerja setiap harinya dengan perputaran tempat yang berbeda-beda, hal ini terjadi karena luasnya lahan perkebunan tersebut. Sehingga setiap harinya mereka bisa menghasilkan hingga beberapa kg buah kelapa sawit.
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit yang bekerja di PT. Perkebunan Binanga Mandala?. 2) Bagaimana pengaruh faktor umur, pengalaman kerja, kondisi fisik yang menyangkut berat badan dan tinggi badan, lamanya pemetikan, tanggungan, jumlah pemetikan, hari kerja, dan jumlah keluarga tehadap pendapatan pekerja per hari?
Tujuan Penelitian itu sendiri adalah: 1)Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit di PT.Perkebunan Binanga Mandala. 2)Untuk mengetahui pengaruh faktor umur, pengalaman kerja, kondisi fisik, lamanya pemetikan, tanggungan keluarga, jumlah pemetikan, hari kerja, dan jumlah keluarga terhadap pendapatan atau gaji total pekerja per hari.
Sementara metode penentuan sampelnya dilakukan secara Simpel Random Sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana ketentuannya jika jumlah dari populasi adalah kurang dari 100 maka sampel yang diambil sebanyak 50% dari jumlah populasi. Anggota populasi pemenen kelapa sawit pada PT. Perkebunan Binanga Mandala berjumlah 75 orang, untuk itu peneliti hanya mengambil 50 % dari jumlah populasi yang ada yaitu sebesar 35 orang. tetapi jika jumlah populasi antara 100-1000, maka akan diambil ssebanyak 10-15% dari jumlah populasi yang ada.
Metode yang pertama digunakan penulis adalah analisa deskriptif yaitu ilmu pengetahuan statistik yang mempelajari tata cara penyusunan dan pengkajian data yang dikumpulkan dalam satu penelitian.
Analisa statistik yang digunakan untuk menguji hipotesa dari data yang terkumpul dengan maksud untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan. Analisa statistik regresi linier berganda yang mengggunakan model: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e mengetahui apakah variabel independent, yaitu umur, pengalaman kerja, tanggungan keluarga, kondisi fisik, dan lama pemetikan secara serentak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat (Y) menggunakan pengujian uji F dengan rumusan sebagai berikut:
Sedangkan untuk menguji pengaruh nyata variabel-variabel bebas secara persial digunakan uji t menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja meliputi faktor umur, pengalaman kerja, tanggungan keluarga, kondisi fisik, dan lama pemetikan diperoleh variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yaitu faktor kondisi fisik dan faktor lama pemetikan. Faktor produktivias tenaga kerja diperoleh nilai koofisien determinasi (R2) sebesar 33.8 %, sedangkan sisanya sebesar 66.2 % dijelaskan dalam variabel lain yaitu variabel lain yang tidak termasuk dalam perhitungan ini. Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan tenaga kerja yang meliputi jumlah petik, hari kerja, dan jumlah keluarga ada tiga faktor tersebut kesemuanya adalah memiliki pengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja. Dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 97.8 % sisanya 2,2 % yang dijelaskan pada variabel lain yang tidak termasuk dalam perhitungan ini.